Visi tentang hidup dalam keluarga Allah yang kita pelajari dari doa
Bapa Kami memiliki tiga dimensi, yaitu sebuah kehidupan penyembahan,
kebergantungan dan bahaya. Lepaskan kami dari yang jahat adalah sebuah
seruan meminta agar dilindungi dalam menghadapi bahaya yang mengancam.
Bahaya ini selalu mengancam orang orang percaya.
Bahaya
Dalam segala rutinitas kita yang nyaman, kita tidaklah menganggap
bahwa hidup kita berada dalam bahaya. Padahal hidup kita sebenarnya
berada dalam bahaya. Dalam doa Anglikan mereka menjabarkan doa “
lepaskanlah kami dari yang jahat seperti ini:”
Lepaskan kami dari dosa, dari Iblis….. dari semua kebutaan hati, dari
kesombongan……..dari kematian yang mendadak, yang tidak diharapkan, yang
tidak dipersiapkan. …….dari kekerasan hati………..dan sikap yang
meremehkan firmanMu ….Tuhan yang baik, lepaskanlah kami dari semua itu.
Sekarang kita akan melihat kedalaman bahaya yang kita alami dan
darimana bahaya itu muncul. Kelepasan yang kita minta dari Allah bukan
hanya dari keadaan yang merugikan, tetapi keleepasan dari kejahatan yang
ada dalam diri. Kelepasan dari dosa di dalam hati kita, kelepasan dari
segala kecenderungan hati untuk melakukan hal hal yang tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan atau kelepasan dari kecenderungan hati untuk
mencintai sesuatu atau seseorang lebih dari Allah sendiri. Semua itu
adalah sumber bahaya. Hal yang paling berbahaya yang kita alami adalah
dosa yang ada dalam diri kita.
TIPU DAYA DOSA
Semua kejahatan keluar dari hati manusia yang sudah jatuh dala dosa.
Setan bisa saja terlibat dalam keberdosaan kita, namun sebenarnya dosa
itu sudah ada dalam hati kita. Dosa bekerja dengan cara menipu kita
(Ibrani 3:13). Kesombongan, kemunafikan, tidak kenal belas kasihan
adalah dosa dosa yang seringkali kita lakukan tanpa kita sadari karena
sudah ditipu oleh tipu daya dosa. Kita menganggap kita adalah orang yang
rendah hati padahal kita sudah sombong. Pernah tidak saudara bersikap
munafik tanpa saudara sadari? Munafik itu adalah apa yang ada dalam diri
kita, tidak sama dengan apa yang nampak di luar. Banyak doa, pelayanan,
sedekah, kegiatan agama dilakukan secara munafik. Doanya bukan sebuah
hubungan lagi dengan Tuhan melainkan pameran kata kata. Sedekahnya bukan
lagi karena digerakkan oleh kasih tetapi karena ingin dipuji. Orang
farisi banyak jatuh ke dalam kemunafikan. Dosa sering memakai tipuan
seperti ini untuk membuat kita berdosa. Bukan hanya kesombongan dan
kemunafikan yang sering menipu kita , tetapi juga tidak adanya belas
kasihan. Untuk membantu orang lain kita memberikan begitu banyak alasan
untuk tidak membantunya. Dan kita merasa diri kita benar karena tidak
membantunya. Kita tertipu. Padahal mungkin kita sudah berdosa karena
tidak ada belas kasihan di dalam diri kita.
Oleh sebab itu kita mesti selalu berjaga jaga terhadap tipu daya dosa
ini dan berdoa agar dilepaskan dari tipu daya dosa. Kita membutuhkan
pimpinan Allah setiap waktu dalam menghadapi segala yang jahat, baik itu
dari dalam maupun dari luar.