Hari ini , kita akan mendengarkan kisah mengenai peristiwa yang ajaib
yang dilakukan oleh Kristus. Peristiwa ini adalah sesuatu yang misteri
dan luar biasa, dimana kemuliaan Tuhan Yesus Nampak di depan mata ketiga
muridNya. Gereja gereja di Timur dan di Barat merayakan peristiwa
pemuliaan ini pada tanggal 6 agustus. Memang, tanggal 6 agustus bukanlah
tanggal yang tepat terjadinya persitiwa itu, namun banyak gereja gereja
mengenang peristiwa itu pada bulan Agustus. Gereja di Timur menyebutnya
denga Perayaan Perubahan Rupa dengan nama Taborian.
Enam hari setelah peristiwa kaisarea Filipi, Tuhan Yesus membawa
ketiga murid yang dekat dengannya yakni Petrus, Yakobus dan Yohanes ke
sebuah gunung yang tinggi. Gunung apakah ini? Kalau gereja di Timur
menyebutnya gunung Tabor. Namun sebenarnya gunung Tabor terlalu jauh
dari Kaesaria filipi. Kaesaria Filipi terletak di bagian utara sedangkan
gunung Tabir di sebelah selatan. Lebih cocok kalau dikatakan, bahwa
Gunung ini adalah gunung Hermon dan lebih dekat dengan kaisarea Filipi.
Disana suasananya sepi.
Apakah yang terjadi di gunung itu? Tuhan Yesus berubah rupa di depan
mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya
menjadi putih bersinar seperti terang, berkilat kilat. Tidak ada
seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
Kemudian mereka melihat Musa dan Elia sedang berbicara dengan Tuhan
Yesus. Musa adalah nabi yang memebrikan hukum hukum Allah kepada bangsa
Israel. Berkat Musalah, bangsa Israel memiliki hukum hukum Allah,
termasuk 10 hukum. Sedangkan Elia adalah nabi yang sangat besar dan
terutama diantara para nabi nabi dalam kerajaan Israel. Musa, sebagai
pemberi hukum yang terbesar dan Elia sebagai nabi yang terbesar diantara
para nabi bertemu dengan Tuhan Yesus sebelum Tuhan Yesus naik ke atas
kayu salib. Kedua orang ini menampakkan diri dalam kemuliaan dan
berbicara dengan Tuhan Yesus. Apakah yang dibicarakan oleh kedua orang
hebat itu dengan Tuhan Yesus? Mereka berbicara tentang tujuan
kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem (Luk 9:31 ). Kedua
nabi ini menyadari bahwa semua yang mereka inginkan, rindukan, nanti
nantikan di masa lalu ada di dalam diri Tuhan Yesus. Penggenapan
Taurat, penggenapan nubuatan tentang datangnya Mesias, tentang penebusan
semuanya ada dalam Kristus. Seolah olah saat itu Tuhan Yesus diyakinkan
oleh mereka bahwa Tuhan Yesus menebus manusia berada di dalam jalur
yang benar. Karena semua sejarah alkitab mengarah kepada salib. Seolah
olah kedua nabi itu berkata kepada Tuhan Yesus yang akan naik di atas
kayu salib seperti ini: “teruskan”.
Petrus yang melihat Musa dan elia sedang berbicara kepada Yesus
menjadi kaget dan senang sekali. Selama ini dia hanya mendengar dari
kitab suci mengenai kedua nabi itu, namun sekarang dia bisa melihatnya
sedang berbicara dengan Tuhan Yesus di dalam kemuliaan. Petrus langsung
berkata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di
tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu
untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Mungkin Petrus
pikir, kedua tamu itu akan tinggal agak lama di atas gunung untuk
berbcicara dengan Tuhan Yesus, makanya dia mau mendirikan tiga kemah.
Namun ketika dia sedang berkata – kata turunlah awan yang terang
menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata:
“Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah
Dia.” Ini adalah suara Allah. Kehadiran Allah biasanya dinyatakan
melalui kehadiran awan. Dan kalimat yang diucapkan oleh suara ini sama
ketika Tuhan Yesus dibaptiskan yaitu: inilah Anak yang Kukasihi,
kepadaNyalah Aku berkenan. (matius 3:17). Hal ini menunjukkan bahwa
Allah Bapa setuju dengan Misi Allah Anak untuk menebus manusia di atas
kayu salib. Seolah oleh Allah Bapa mengatakan kepada Allah Anak:
teruskan sampai ke kayu salib.
Penebusan dosa kalian, adalah penebusan dosa yang sudah direncanakan
sebelum dunia ini. Penebusan dosa kalian, sudah dinubuatkan ribuan tahun
sebelum natal. Penebusan dosa kalian bukanlah sebuah acara dadakan dari
Allah. Itu semua sudah direncanakan. Penebusan dosa merupakan rencana
dan pekerjaan yang besar dari Allah dan didukung sepenuhnya dari
soranga.
Kita harus memuji Allah karena karya penebusannya di atas kayu salib
atas hidup kalian. Kita mesti setiap hari bersyukur kepada Allah yang
telah menanggung dosa dosa kita di atas kayu salib. Belajarlah bersyukur
bukan hanya untuk kesehatan, untuk pekerjaan, studi, tetapi
bersyukurlah juga setiap hari untuk anugerah keselamatan yang sudah
kalian terima dari Tuhan Yesus. Anugerah keselataman itu Cuma Cuma
diberikan oleh Tuhan, tetapi harganya sangat mahal karena dibayar dengan
kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib.