Info
  • Meninggalkan Warisan
    Amsal 13:22 Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.
  • Good Idea Vs God's Idea
    Yesaya 55:8-9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Kemuliaan Kristus (Matius 17:1-9)

Hari ini , kita akan mendengarkan kisah mengenai peristiwa yang ajaib yang dilakukan oleh Kristus. Peristiwa ini adalah sesuatu yang misteri dan luar biasa, dimana kemuliaan Tuhan Yesus Nampak di depan mata ketiga muridNya. Gereja gereja di Timur dan di Barat merayakan peristiwa pemuliaan ini pada tanggal 6 agustus. Memang, tanggal 6 agustus bukanlah tanggal yang tepat terjadinya persitiwa itu, namun banyak gereja gereja mengenang peristiwa itu pada bulan Agustus. Gereja di Timur menyebutnya denga Perayaan Perubahan Rupa dengan nama Taborian.
Enam hari setelah peristiwa kaisarea Filipi, Tuhan Yesus membawa ketiga murid yang dekat dengannya yakni Petrus, Yakobus dan Yohanes ke sebuah gunung yang tinggi. Gunung apakah ini?  Kalau gereja di Timur menyebutnya gunung Tabor. Namun sebenarnya gunung Tabor terlalu jauh dari Kaesaria filipi. Kaesaria Filipi terletak di bagian utara sedangkan gunung Tabir di sebelah selatan. Lebih cocok kalau dikatakan, bahwa Gunung ini adalah gunung Hermon dan lebih dekat dengan kaisarea Filipi. Disana suasananya sepi.
Apakah yang terjadi di gunung itu? Tuhan Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang, berkilat kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Kemudian mereka melihat Musa dan Elia sedang berbicara dengan Tuhan Yesus. Musa adalah nabi yang memebrikan hukum hukum Allah kepada bangsa Israel. Berkat Musalah, bangsa Israel memiliki hukum hukum Allah, termasuk 10 hukum. Sedangkan Elia adalah nabi yang sangat besar dan terutama diantara para nabi nabi dalam kerajaan Israel.  Musa, sebagai pemberi hukum yang terbesar dan Elia sebagai nabi yang terbesar diantara para nabi bertemu dengan Tuhan Yesus sebelum Tuhan Yesus naik ke atas kayu salib.  Kedua orang ini menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara dengan Tuhan Yesus.  Apakah yang dibicarakan oleh kedua orang hebat itu dengan Tuhan Yesus?  Mereka  berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem (Luk 9:31  ). Kedua nabi ini menyadari bahwa semua yang mereka inginkan, rindukan, nanti nantikan di masa lalu ada di dalam diri Tuhan Yesus.  Penggenapan Taurat, penggenapan nubuatan tentang datangnya Mesias, tentang penebusan semuanya ada dalam Kristus. Seolah olah saat itu Tuhan Yesus diyakinkan oleh mereka bahwa Tuhan Yesus menebus manusia berada di dalam jalur yang benar. Karena semua sejarah alkitab mengarah kepada salib. Seolah olah kedua nabi itu berkata kepada Tuhan Yesus yang akan naik di atas kayu salib seperti ini: “teruskan”.
Petrus yang melihat Musa dan elia  sedang berbicara kepada Yesus menjadi kaget dan senang sekali. Selama ini dia hanya mendengar dari kitab suci mengenai kedua nabi itu, namun sekarang dia bisa melihatnya sedang berbicara dengan Tuhan Yesus di dalam kemuliaan. Petrus langsung berkata kepada Tuhan Yesus:  “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”  Mungkin Petrus pikir, kedua tamu itu akan tinggal agak lama di atas gunung untuk berbcicara dengan Tuhan Yesus, makanya dia mau mendirikan tiga kemah. Namun ketika dia sedang berkata – kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”  Ini adalah suara Allah. Kehadiran Allah biasanya dinyatakan melalui kehadiran awan. Dan kalimat yang diucapkan oleh suara ini sama ketika Tuhan Yesus dibaptiskan yaitu: inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. (matius 3:17). Hal ini menunjukkan bahwa Allah Bapa setuju dengan Misi Allah Anak untuk menebus manusia di atas kayu salib.  Seolah oleh Allah Bapa mengatakan kepada Allah Anak:  teruskan sampai ke kayu salib.
Penebusan dosa kalian, adalah penebusan dosa yang sudah direncanakan sebelum dunia ini. Penebusan dosa kalian, sudah dinubuatkan ribuan tahun sebelum natal. Penebusan dosa kalian bukanlah sebuah acara dadakan dari Allah. Itu semua sudah direncanakan. Penebusan dosa merupakan rencana dan pekerjaan yang besar dari Allah dan didukung sepenuhnya dari soranga.
Kita harus memuji Allah karena karya penebusannya di atas kayu salib atas hidup kalian. Kita mesti setiap hari bersyukur kepada Allah yang telah menanggung dosa dosa kita di atas kayu salib. Belajarlah bersyukur bukan hanya untuk kesehatan, untuk pekerjaan, studi, tetapi bersyukurlah juga setiap hari untuk anugerah keselamatan yang sudah kalian terima dari Tuhan Yesus. Anugerah keselataman itu Cuma Cuma diberikan oleh Tuhan, tetapi harganya sangat mahal karena dibayar dengan kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib.