Apa itu doa syafaat
Ada seorang hamba Tuhan menceritakan pengalamannya. suatu hari dia ke rumah jemaatnya, yang bernama Joni.
Pendeta ini bertanya: apakah kamu berdoa tiap malam?
Joni : enggak, karena saya tidak setiap malam
membutuhkan sesuatu
Beberapa orang Kristen punya pandangan seperti ini. Karena semuanya berjalan lancar maka saya tidak perlu terus berdoa. Semua kebutuhan saya sudah terpenuhi, jadi cukuplah sekali kali berdoa. Ini adalah pandangan yang salah mengenai doa. Doa itu bukan hanya meminta untuk kebutuhan pribadi. Doa juga adalah meminta untuk kebutuhan orang lain, meminta agar Tuhan memberkati gereja, bangsa, penginjilan, para misionaris. Ini yang disebut dengan doa syafaat. Jadi doa pribadi adalah pemintaan untuk keperluan saya dan juga untuk keperluan orang lain dan untuk pekerjaan Tuhan. Paulus mengatakan ini dalam 1Ti 2:1-3 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, (2) untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita
Mengapa berdoa syafaat?
Kita harus berdoa syafaat. Karena jika tidak pernah berdoa syafaat, maka kerohanian kita selama ini tidak bertumbuh. Tanda dari kedewasaan rohani adalah doa syafaat. orang kristen yang berdoa syafaat adalah orang kristen yang bertumbuh kerohaniannya. Mereka yang tidak berdoa syafaat tidaklah bertumbuh. Hal yang menarik dari kisah ini adalah bukan Lot yang berdoa untuk sodom melainkan Abraham. Padahal Lot tinggal di Sodom sedangkan Abraham tidak tinggal di Sodom. Mengapa Abraham yang berdoa untuk sodom sedangkan Lot tidak berdoa untuk sodom? Kita mungkin mengatakan karena Allah memberitahukan rencanaNya untuk memusnahkan sodom kepada Abraham sedangkan kepada Lot, tidak. Namun pertanyaannya adalah, seandainya Lot berada di posisi Abraham saat itu dan diberitahukan mengenai rencana Allah untuk memusnahkan Sodom, apakah Lot juga akan berdoa seperti Abraham berdoa untuk Sodom? Saya yakin tidak. Doa Lot yang dicatat oleh Alkitab dalam peristiwa sodom adalah doa untuk keselamatan dirinya sendiri, bukan doa syafaat untuk keselamatan orang lain. Walaupun Lot diberitahukan rencana Allah sebelumnya, dia tidaklah punya kapasitas untuk berdoa syafaat bagi Sodom, karena kehidupan rohani Lot telah banyak dipengaruhi oleh hal hal duniawi. Sangat berbeda dengan Abraham, Abraham adalah orang yang bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan. Hasil dari peprtumbuhan rohani ini adalah Abraham berdoa bagi sodom ketika dia mengetahui rencana Alah untuk memusnahkan sodom.
Dr. Finney, seorang pengkotbah kebangunan rohani pada abad ke…. mengatakan: Allah berkomunikasi kepada manusia dengan 3 cara, pertama, melalui firmanNya dalam Alkitab, kedua melalui pemeliharaannya, ketiga melalui RohNya yang Kudus yang memberikan instruksi dan gerakan kepada kita untuk berdoa. setiap kali saudara digerakkan untuk berdoa, maka itu adalah suara Tuhan untukmu. Tuhan sedang berbicara dalam hatimu untuk datang kepadaNya dalam doa membawa semua persoalan persoalanmu. Apalagi dalam doa syafaat. Orang kristen yang sudah bisa mendoakan orang lain, yang mendoakan gereja, yang mendoakan bangsa dan negara, adalah orang orang yang sudah mendengarkan suara Tuhan untuk berdoa syafaat. orang kristen itu pasti sudah mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan sebelum dia berdoa syafaat. Doa syafaat Abraham adalah hasil daripada pembicaraannya dengan Tuhan. Hasil daripada pengenalanNya kepada Tuhan. Pada saat kita bertumbuh dalam komunikasi dengan Tuhan, dalam pengenalan akan Tuhan, maka hasil yang terlihat bukan hanya pengetahuan mengenai Tuhan, tetapi ada sebuah perubahan dalam doa doa kita. Doa-doa kita tidak lagi berpusatkan kepada diri sendiri tetapi kepada Allah. Doa doa kita bukan hanya melulu meminta untuk diri sendiri tetapi juga akan meminta untuk orang lain, untuk gereja, untuk masyarakat, untuk bangsa dan untuk dunia ini. inilah hasil daripada sebuah pertumbuhan rohani, yaitu akan menghasilkan doa syafaat. Lot tidak berdoa syafaat karena tidak bertumbuh. Abraham berdoa syafaat karena bertumbuh. Musa berdoa syafaat karena bertumbuh. Daniel berdoa syafaat karena berumbuh. Karena Nehemia bertumbuh, maka dia berdoa syafaat. Bagaimana dengan saudara? Pertumbuhan rohani dapat terlihat dari buahnya, dan salah satu buahnya adalah menjadi orang orang yang tidak egois lagi dalam doa.
Orang kristen yang masih egois dalam doa doanya tidaklah bertumbuh dalam kerohaniannya. Zaman kita sekarang adalah zaman si aku. Si aku bukan hanya berada dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam dunia rohani. Kebanyakan permintaan kita adalah kesehatanku, keluargaku, pekerjaanku, usahaku, keamananku. Jarang sekali kita minta untuk kesehatannya, keluaragnya, pekerjaannya, keamanannya. Padahal Tuhan Yesus dalam pengajaran doa Bapa kami, mengajarkan sebuah prinsip doa bahwa doa itu bukan hanya untuk saya, tetapi untuk kami. Bapa KAMI di surga, berikanlah KAMI pada hari ini makanan yang secukupnya, ampunilah KAMI akan kesalahan kami, Janganlah membawa KAMI ke dalam pencobaan. Semuanya memakai KAMI, bukan saya. Namun seringkali ketika kita berdoa bapa kami pun, yang ada dalam pikiran kita tetap si aku. Pada waktu saudara mengatakan Bapa kami di sorga, berikanlah makanan kami yang secukupnya pada hari ini, ampunilah kami, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Dalam pikiran kita, siapa itu kami? Jujur, seringkali kami yang kita maksud itu adalah keluargaku. Berikanlah makanan untuk keluargaku pada hari ini, ampunilah keluargaku, janganlah bawa keluargaku dalam pencobaan. Padahal; kami disini adalah saya dan orang orang percaya lainnya, karena doa Bapa Kami ini diajarkan kepada kelompok murid murid Tuhan Yesus yang pada waktu itu datang meminta diajarkan untuk berdoa.
Pada saat kita dapat mendoakan orang lain dalam doa doa pribadi kita, maka kita adalah orang Kristen yang bertumbuh dalam kerohanian kita. Abraham punya ahti untuk mendoakan Sodom karena dia dewasa dalam kerohaniannya. Demikian juga dengan saudara. Tanda kedewasaan rohanimu juga bisa dilihat dari doa doamu.
Aplikasi: tanda kedewasaan rohani dan doa syafaat
Berdoa syafaat bukan hanya merupakan tanda bahwa kerohanian seseorang bertumbuh, tetapi doa syafaat juga dapat membantu kita bertumbuh dalam kerohanian. Kita akan semakin mengenal Tuhan setelah berdoa syafaat. Abraham semakin bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan setelah berdoa syafaat. Meyer menuliskan: bahwa secara sepintas, seakan-akan Abraham membawa Allah dari point ke point. Secara sepintas kelihatannya Abraham pandai sekali, yakni dia berdoa meminta dahulu jika ada lima puluh orang benar, apakah Allah akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Lalu setelah Tuhan menjawab “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” Setelah permintaannya dikabulkan, Abraham menaikkan lagi negosiasinya, yakni sekarang, empat puluh lima orang benar, jika ada di Sodom, apakah Allah akan memusnahkan Sodom bersama sama orang benar? Tuhan menajwab : “Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Abraham menurunkan lagi jumlah orang benarnya, yakni empat puluh orang. Tuhan Ok. Kemudian Abraham, turunkan lagi tiga puluh orang benar, dan Tuhan tetap Ok. Abraham nego lagi, minta bagaimana kalau ada dua puluh orang benar dan Tuhan tetap mengatakan: Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu.” Dan terakhir, Abraham mengatakan : sekiranya Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.”. Kalau kita perhatikan percakapan Allah dengan Abraham itu, kelihatannya, seolah olah, Abraham membawa Allah dari lima puluh orang benar menjadi sepuluh orang benar. Kata meyer, sebenarnya, bukan seperti itu. Bukan Abraham yang membawa Allah dari lima puluh orang benar kepada sepuluh orang benar., Bukan Abraham yang memakai taktik dalam menawar kemurahan dan pengampunan Allah atas kota sodom. Bukan Abraham yang menarik Allah dari lima puluh ke sepuluh. Sebaliknya, Tuhan lah yang membawa Abraham berdoa seperti itu, Tuhan sedang mendidik Abraham dalam menaikkan doa syafaat. Abraham tidak bisa mempelajari kemurahan dan kebenaran Allah sekaligus. Dia harus memanjat ketinggian step by step, langkah demi langkah. Setelah dia melangkah satu per satu barulah dia berani meminta permintaan selanjutnya. Saya yakin, Abraham tidak merencanakan membuat taktik doa seperti ini yakni, dari lima puluh orang benar ke sepuluh orang benar. Abraham bisa terus turun dari lima puluh, empat puluh lima, empat puluh, tiga puluh, dua puluh, sepuluh, karena dia melihat bahwa Allah itu murah hati dan mau menjawab setiap permintaannya, makanya dia terus turunkan sampai sepuluh orang benar. Jadi sebenarnya Allah lah yang sedang membawa Abraham kepada tingkatan itu. Allah yang menarik Abraham untuk terus belajar akan kemurahan Allah dan kebenarannya Allah.. Dari setiap jawaban Tuhan yang mengabulkan doanya, Abraham belajar bahwa Allah itu benar dan Allah itu penuh kemurahan. Doa syafaat yang Abraham panjatkan untuk Sodom membawa Abraham kepada tingkatan rohani yang lebih tinggi lagi, dan membawa Abraham kepada pengenalan yang lebih dalam lagi mengenai Allah. Doa Syafaat akan menolong kita untuk bertumbuh dalam kerohanian.
Kalau kita mau dibawa oleh Tuhan kepada tingkatan pertumbuhan rohani yang lebh tinggi dari sekarang, doakanlah orang lain, doakanlah gereja, doakanlah penginjilan, doakanlah bangsa dan Negara.
Aplikasi: doa syafaat + menolong untuk bertumbuh
Bagaimana cara Abraham berdoa syafaat?
Abraham berdoa secara biblical. Dia mengatakan dalam doanya, “apakah Engkau akan melenyapkan oang benar bersama sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena ke lima puluh orang benar yang ada dalam kota itu? Jauhlah kiranya daripadaMu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersamasama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah olah sama dengan orang fasik. Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?
Abraham tahu dari kisah Air Bah yang pernah melanda bumi, bahwa Allah itu adalah Allah yang adil, yang akan melenyapkan orang fasik n dan menyelamatkan orang benar. Kalimat-kalimat doanya mantap karena didasari dengan pemahaman yang benar mengenai karakter Allah adil. Dia berdoa secara biblical meskipun saat itu Alkitab belum dituliskan secara lengkap untuk Abraham. Namun dia berdoa dengan pemahaman yang benar mengenai Allah.
Saat ini kita sudah memiliki Alkitab secara lengkap. Seharusnya kita berdoa bisa jauh lebih baik daripada Abraham karena kita memiliki pengertian yang lebih utuh akan Allah dan kehendakNya. Kita memiliki sangat banyak contoh contoh doa dalam Alkitab yang bisa kita pakai untuk menaikkan doa doa kita. Mengapa berdoa termasuk doa syafaat terkadang terasa membosankan dan seringkali terasa hambar? Pada waktu saya berdoa, memang terkadang terasa hambar. Saya bertanya Tanya mengapa yah? Ternyata penyebabnya adalah kalimat yang saya katakan itu itu saja. Abraham berdoa sesuai dengan apa yang Alkitab katakan mengenai Allah, yakni Allah itu adil dan pasti menghukum dengan adil. .Berdoa terkadang terasa menjenuhkan bukan karena doa itu membosankan. Doa terasa membosankan karena kita yang membuat nya terasa membosankan. Tanpa kita sadari kata kata doa kita itu itu saja sejak kita bertobat sampai hari ini. Pada saat kita mengubah kata kata doa kita menjadi kata kata dalam alkitab, maka doa itu akan lebih hidup, menyegarkan dan efektif. Pakialah kitab mazmur. Satu hari satu pasal mazmur untuk didoakan akan memperkaya dan membuat doa saudara lebih berkuasa. Urutlah mulai dari pasal satu sampai pasal 150. Steven Wright mengatakan:
Inilah pencurian yang dapat dibenarkan
mendokan kata kata pinjaman ini
kata kata saya sendiri telah habis bertahun tahun lalu
seperti angin ketika sebuah kapal menabrak kelesuan
saya karam
kurang doa
hingga saya belajar bagaimana meminjam kata kata
kini permohonan permohonan dalam mazmur menjadi permohonan permohonan saya
Bagian-bagian kitab yang lain juga dapat saudara pakai dalam menaikkan doa syafaat. Dengan memakai ayat ayat Alkitab dalam kata kata doa akan memperluas doa doa saudara, menyegarkan dan memperbaharui doa saudara.
Berikut ini adalah contoh memakai ayat Alkitab dalam doa doa kita
Mendoakan anak
• Agar mereka hidup dalam kebenaran (1 Yoh 1:4)
• Bertambah besar , bertambah hikmatNya, semakin dikasihi Allah dan manusia ( Lukas 2:52)
Mendoakan saudara seiman di gereja
• Menguatkan dan meneguhkan dia oleh RohNya di dalam batinnya (efesus 3:16)
• Supaya dia berakar serta berdasar di dalam kasih (efesus 3:17)
• Supaya dia dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, (19) dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. (Efesus 3: 18-19)
Mendoakan keluarga yang belum percaya
• Agar ada yang memberitakan Injil kepada mereka
• Agar mereka diberikan kesempatan mendengar Injil dan percaya kepada Kristus. (Roma 10:14)
Mendoakan gereja
• Agar anggota gereja diberikan roh hikmat dan wahyu untuk mengenal dia dengan benar (Efesus 1:17)
• Supaya bertumbuh, dan setiap hari Tuhan menambahkan jumlah dengan orang yang diselamatkan (Kisah rasul 2:47).
Saudara bisa memakai ayat ayat yang lain lagi sebagai dasar doamu yang sesuai dengan pergumulan orang yang akan didoakan.
Bagaimana cara Abraham berdoa syafaat? Abraham berdoa bukan hanya secara biblical. Namun dalam doanya, Abraham mengemukakan alasannya. Abraham berkata “Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Abraham ber-argumen bahwa Allah harus dilihat dan dikenal dalam perbuatanya yang adil dan ini tidak akan terjadi kalau orang benar dibinasakan bersama sama derngan orang jahat. Abraham mengetahui Allah sebagai Allah yang adil dan Juruselamat dan dengan dua pengetahuan ini, dia membangun alasannya ketika berdoa. Saya sudah pernah menyampaikan dalam KTB bahwa dalam doa kita mesti punya alasan. Ketika minta kepada Tuhan kemukankalah alasannya mengapa saudara meminta itu kepada Allah. Dari doa syaafatnya Abraham terlihat dengan jelas dia memberikan alasan mengapa dia meminta agar Tuhan jangan membinasakan sodom kalau ada 50 orang benar dalam kota itu. karena kalau Tuhan melakukannya maka orang akan memandang Tuhan itu tidak adil karena membinasankan orang benar bersama sama dengan orang fasik.
Alasan yang sama juga dipakai oleh Musa ketika Musa berdoa agar Tuhan jangan membinasakan umat Allah, dimana Allah hendak membuat sebuah umat yang baru melalui keturunan Musa. Musa memberikan alasan bahwa kalau Tuhan membinasakan seluruh Israel, maka bangsa bangsa lain akan mengatakan bahwa Tuhan membawa keluar bangsa Israel dari Mmesir dengan maksud untuk membunuh mereka di gunung dan bukan untuk memberikan mereka tanah perjanjian. Allah mendengarkan Musa dan tidak jadi membinasakan bangsa Israel. (Keluaran 32:11-14).
Berdoa dengan memakai alasan, akan menolong kita untuk mengetahui motivasi dari permohonan kita. Mengapa seringkali doa kita tidak dijawab oleh Tuhan? Karena salah motivasi. Rasul Yakobus mengatakan :’ Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. (Yakobus 4:3). Ketika kita memberikan alasan mengapa kita memintanya kepada Tuhan, maka hal ini akan menguji motivasi apa yang ada di balik permintaan itu. Jawablah dalam hati saudara saat ini.
Mengapa saudara meminta agar diberkati dalam pekerjaanmu
Mengapa saudara minta disembuhkan?
Mengapa saudara minta kesehatan dan panjang umur?
Kemukakanlah alasannya dihadapan Tuhan. Hal ini menguji motivasi kita meminta bahwa apa yang kita minta bukan untuk memuaskan hawa nafsu. Kalau saudara akan bernegosiasi dengan seseorang, pasti saudara akan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan negosiasi itu. Demikian juga pada saat kita hendak berdoa, kita juga terkadang perlu menyiapkan diri untuk negosiasi dengan Allah. Memang tidak setiap doa harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ada doa yang spontan, namun ada juga doa yang mesti dipersiapkan dengan baik sebelumnya, baik itu dasar Alkitabnya maupun alasannya. Doa dipersiapkan dengan baik bukan dengan tujuan didengar oleh manusia tetapi untuk didengar dan dijawab oleh Tuhan. Tuhan juga menjawab kita melalui bagaimana ucapan kita.
Suatu hari Tuhan Yesus oleh seorang perempuan Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. (27) Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (28) Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” (29) Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” (30) Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar. Mar 7:26-30
Karena alasan yang dikemukakan oleh perempuan itu, karena kata katanya, maka permintaannya dikabulkan. Iman dinyatakan melalui perkataan kita. Kalau kita akan meminta bantuan kepada seseorang, kita pasti akan mempersiapkan sejumlah argument supaya kita dibantu khan? Katanya kalau mau pinjam uang ke bank, ada yang namanya wawancara. Saudara pasti mempersiapkan sejumlah argument untuk wawancara itu. Mengapa ketika datang berdoa kepada Tuhan dan meminta sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, saudara tidak mempersiapkan dirimu dengan firman Tuhan untuk bernegosiasi dengan Allah? Dengan negosiasi, dengan memakai firman Allah, kita akan semakin mengenal Allah yang kita sembah. Abraham bernegosiasi dengan Allah, dan dia semakin ditarik oleh kemurahan Allah dan semakin bertambah dalam pengenalannya akan Allah.
Apa hasilnya?
Apa hasil doa syafaat Abraham? sepertinya Tuhan tidak menjawab doanya karena Sodom tetap dimusnahkan, sebab dalam kota Sodom tidak ada 10 orang benar. Sodom tetap dihukum karena kejahatan mereka. Namun sebenarnya Tuhan juga menjawab doa Abraham karena Tuhan tidaklah memusnahkan orang benar. Lot tetap diselamatkan. Inilah hasil dari sebuah doa syafaat. Kalau Abrham, tidak berdoa, yakinlah Lot pasti mati juga bersama-sama dengan istri dan anak anaknya. Lot selamat karena doanya Abraham. Seandainya Abraham tidak berdoa, maka Lot sekeluarga sudah mati oleh hujan belerang dan api dari langit. Walaupun Lot sekeluarga orang benar, namun sebenarnya mereka layak dihukum mati. Mengapa? Karena
Abraham meminta kepada Allah seperti ini dalam kejadian 18:23-25 Abraham datang mendekat dan berkata: “Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? (24) Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? (25) Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” seandianya Tuhan menghukum seluruh kota walaupuna da 50 orang ebanr di dalamnya, apakah Tuhan sudah sewenang wenang dan bertindak dengan tidak adil? sebenarnrya Tuhan tetap adil ketika menghukum satu kota walaupun dalam kota itu ada 50 orang benar. Mengapa? karena 50 orang benar itu telah berdosa karena tidak menjalankan fungsi sosial mereka dengan baik. Mereka tiak bisa menjadi terang dan garam ditengah tengah kegelapan dan kebusukan.
Alkitab mengajarkan kepada kita adanya tanggungjawab sosial dan dosa sosial. satu roang berdosa saja pun dalam sebuah komunitas maka seluruh komunitas pantas mendapatkan hukuman. Apalagi kalau 99 persen komunitas berdosa. Yang 1 persen pasti tidak akan lolos kalau tidak mendapatkan kemurahan Allah. Malcolm Brownlee mengatakan bahwa dalam Alkitab hal-hal perorangan tidak terpisahkan dari hal-hal sosial. Dalam agama Yahudi dan Kristen individu selalu dilihat dalam konteks sosialnya. Namun banyak orang kurang merasa bertanggungjawab dalam masyarakat umum. Alkitab melihat manusia sebagai mahluk sosial. Tindakan jahat yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang dalam sebuah kelompok atau bangsa dapat membuat semua orang menderita atau mendapatkan hukuman. Sebuah contoh dapat dilihat dalam Yosua 7. Karena dosa Akhan yang mengambil sesuatu yang dikhususkan bagi Tuhan berakibat 36 orang Israel mati terbunuh di kota Ai, 3000 orang melarikan diri dari tentara Ai, dan seluruh bangsa menderita penghinaan karena dikalahkan oelh bangsa lain. Pada bagian lain dari Alkitab yaitu 1 Tawarikh 21:17 memperjelas argumentasi ini bahwa satu atau beberapa orang berbuat dosa semua orang bisa kena hukumannya. Raja Daud menyuruh Yoab dan pemuka rakyat untuk menghitung jumalah bangsa Israel. Tetapi hal itu dipandang jahat oleh Tuhan sebab itu dihajarnya orang Israel. Raja Daud dengan menyesal berkata kepada Tuhan: “Bukankah aku ini
yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka ? Ya Tuhan, biarkanlah kiranya tanganMu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umatMu.” Dalam Perjanjian Lama, Allah menghukum bukan individu-individu saja, tetapi juga kota-kota seperti Sodom dan Gomora dan negara-negara seperti Israel dan Babel. Peristiwa Sodom dan Gomora yang dihancurkan oleh api dari langit mengingatkan kita akan adanya tanggungjawab kolektif dari suatu kota, daerah ataupun bangsa, dan ini sudah merupakan alasan bagi Tuhan untuk menjatuhkan hukumannya dengan bencana yang mengerikan.?
JAdi sebenarnya kalau pun ada 50 orang benar di dalam kota sodom , kota Sodom tetap layak dimusnahkan karena ke 50 orang benar itu telah berodsa secara sosial dalam kota itu, mereka terikat secara sosial. Pada waktu Tuhan mengabulkan permintaan Abraham bahwa Tuhan tidak akan memusnahkan seluruh kota karena yang 50 orang itu, maka itu adalah anuegrah. Kalau Abraham tidak berdoa, seandianya ada 100 orang pun orang benar, Tuhan bisa saja memusanhkan kota itu. Namun Tuhan baik dan Dia mengabulka permitaan Abraham dengan berkat dalam yat 26, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” Apalagi ternyata keyantaatnya hanya ada satu kelaurga orang benar. Oleh sebab itu jelas bagi kita bahwa seandianya Abraham tidak berdoa syafaat saat itu, Lot juga akan binasa karena Lot juga berdosa secara sosial. Namun berkat doa abraham Lot selamat. Jadi Doa itu syafaat itu mujarab.
Saya melihat ada banyak sekali doa syafaat saya yang dijawab oleh Tuhan. Saya pernah mendoakan papa saya agar percaya kepada Tuhan Yesus, saya juga pernah mendoakan om saya, mendoakan ipar saya, adik saya, dan sekarang mereka semuanya sudah percaya kepada Kristus bahkan sangat giat beribadah kepada Tuhan. Doa syafaat itu mujarab. Bawalah keluargamu, sesamamu, gereja, bangs dan Negara kepada Tuhan. Kita terikat secara sosail dengan gereja, dengan masyarakat, dengan bangsa dan Negara ini. Kita turut bertanggungjawab dengan apa yang terjadi di keluarga kita, di gereja kita di kita bandung, dan di Indonesia.
Penutup:
Kehadiran kita di sebuah keluarga, di gereja di masyarakat dan di tengah tengah bangsa dan negara memiliki dampak yang sangat besar. Perhatikanlah Kejadian 18:32, dimana Abraham meminta lagi untuk terakhir kalinya: “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.”
Tuhan berjanji tidak akan memusanhkan Sodom kalau ada 10 orang benar saja dalam kota itu. Kalau kita berdoa, maka walaupun hanya ada 10 saja orang benar, maka Tuhan akan menyelamatkan kota sodom. Sebenarnya orang fasik sangatlah berhutang kepada orang benar. Demi karena umat Tuhan, maka berkat diberikan kepada yang tak pantas menerimanya dan penghakiman dialihkan dari mereka yang seharusnya dibinasakan. Kambing domba Laban bisa berlipat ganda dikarenakan ada Yakub disana (Kejadian 30:27). Potifar menjadi makmur dikarenakan Yusuf bekerja padanya. (Kejadian 39:5). Allah menyelamatkan semua penumpang kapal yang sedang berlayar menuju ke Roma dan dilanda oleh badai yang dahsyat dikarenakan paulus ada di kapal itu (Kis 27:24). Yeremia 5:1 mengatakan bahwa Allah tidak akan membuang bangsa Israel ke dalam pembuangan jika ada satu saja orang benar dalam kota itu. Demikian juga halnya, Tuhan sudah berjanji bahwa jika ada sepuluh orang benar dalam kota itu, maka kota itu tidak akan dibinasakan. Bukankah ini luar biasa? betapa luar biasanya peran orang benar itu dalam kehidupan sehari hari. Meyer menuliskan: Orang orang fasik sangat lah tidak menyadari bahwa mereka berhutang kepada kehadiran anak anak Tuhan di tengah tengah mereka.
Kehadiran orang benar itu sangat penting dalam sebuah kota. Orang orang yang tidak benar mungkin tidak menyadari pentingnya kehadiran orang benar ini. Tetapi saudara menyadari dan mengerti hari ini betapa pentingnya kehadiran orang benar untuk mencegah penghukuman Allah. Kebenaran hidup saudara memberikan pengaruh yang besar dalam di lingkungan saudara tinggal. Seandainya saja ada 10 orang benar yang ada waktu itu di sodom dan gomora, maka sodom dan gomora pasti masih ada. Kehidupan yang benar yang saudara jalani di dunia ini memang penting bagi keluarga saudara, namun juga penting bagi dunia ini. Hidupkah dengan benar dan takut akan Tuhan. Itu bukan hanya menjadi berkat bagi dirimu tapi menjadi berkat juga bagi orang orang sekitarmu dan berkat bagi dunia ini. Berkat ini bukan hanya karena kesaksian hidupmu yang membuat mereka kagum dan berubah tetapi kebenaran hidupmu , dan doa doa syafaatmu akan menjadi pertimbangan bagi Allah untuk segera menjatuhkan hukuman atau memberikan waktu lagi untuk bertobat.
Oleh: Pdt. Yohannis Trisfant