* ada sebuah legenda tua ttg seorang saudagar di Bagdag yang memiliki seorang hamba
* Suatu hari hambanya ini di suruh ke pasar
* Tidak lama kemudian hambanya ini kembali dgn wajah yg pucat dan gemetar
* Tuannya ini bertanya:’ mengapa kamu begitu pucat?
* Hambanya: tadi di pasar pundak saya ditepuk oleh malaikat mau dan mengatakan bahwa tdk lama lagi saya akan mati
* Hamba: Tuan, tolong pinjamkan saya kudamu kpdku, saya ingin menghindar dasri malaikat maut itu
* Hamba: saya akan mengadakan perjalan ke Samarra
* Kemudian, saudagar itu meminjamkan kudanya kpd hambanya dan hamba ini langsung tancap gas menuju ke Samarra
* Kemudian saudagar ini pergi ke pasar dan dia bertemu dengan malaikat maut.
* Saudagar bertanya: hai malaikat maut, mengapa kamu mengancam hambaku
* Malaikat Maut: Oh…itu bukan ancaman. Saya kaget karena ketemu dengan dia di Bagdag. Padahal saya mempunyai janji bertemu dgn hambamu itu malam ini di Samarra
* Dan ketika hamba itupada malam harinya sampai di Samarra , dia pikir dia sudah jauh dari malaikat maut
* Tetapi betapa terkejutnya dia, ketika malam itu malaikat maut sedang menunggunya di Samarra
* Malaikat: selamat malam, mari kita pergi meninggalkan dunia ini
* Hamba itu akhirnya mati di Samarra
hamba ini tidak bisa mempertahankan nyawanya. ketika malaikat maut datang, maka mau tidak mau dia harus mati. Dia tidak bisa menolak maut. setiap kita seperti itu. pada waktu kita berada di dekat kematian, kita tidak bisa menolak datangnya maut itu. Manusia pasrah ketika maut datang. orang mati itu bermacam macam caranya. ada yang mati karena tabrakan kemudian darahnya habis. ada juga yang mati karena organ organ dalamnya berhenti berfungsi. Namun ini berbeda sekali dengan Tuhan Yesus. pada wktu Yesus akan mati, dia mati bukan karena paku sudah menusuk tangannya. Dia mati bukan karena sudah kehabisan darah. Jiwa Kristus bukan dirampas oleh kematian. Yesus adalah Tuhan. maka ketika Dia mati sebagai manusia, Dia menyerahkan nyawaNya. Nyawanya bukan dicabut oleh malaikat maut, tetapi Dia menyerahkan nyawaNya. Ucapan terakhir dari Tuhan Yesus di atas kayu salib adalah ucapan penyerahan. Ya bapa, ke dalam tanganMu Ku serahkan nyawaKu.
Pada waktu Yesus menyerahkan nyawaNya, Dia berteriak dengan suara nyaring. ini mengherankan karena kondisi Tuhan Yesus sudah sangat lemah. Orang yang disalbikan akan mengeluarkan banyak darah. Akibatnya adalah darah dalam tubuhnya semakin berkurang jumlahnya. Darah yang menuju ke bagian kepala akan berbeda jumlahnya dengan darah yang mengalir dibagian bawah tubuh. Lambat laun, kekurangan darah di kepala akan membuat kekuatan leher orang tersebut lenyap. Sehingga orang itu tidak mempunyai kekuatan di lehernya. Akibatnya orang yang disalibkan harus menundukkan kepalanya. Bukan hanya itu, tetapi orang yang disalibkan akan makin lama makin lemah. Berat tubuhnya yang tergantung menyebabkan lubang paku semakin besar. Dan untuk menjaga agar jangan sampai seluruh tubuh orang itu jatuh, maka kaki dan tangan orang yang disalbikan diikat. Tetapi justru itu mengakibatkan kematian yang pelan pelan karena darah yang mengalir keluar tertahan oleh ikatan tali itu. Seharusnya dalam kondisi ini, Yesus tidak mampu lagi berteriak dengan nyaring. Namun aneh, dalam kondisi yang sangat lemah seperti ini, Tuhan Yesus berseru dengan nyaring. Mungkin Tuhan Yesus mengumpulkan segenap tenaganya untuk berseru menyerahkan nyawaNya kepada Allah.
Orang yang mau mati ada juga yang berseru dengan suara nyaring yakni dengan berkata: TIDAK, TIDAK , SAYA TIDAK MAU MATI, SAYA TAKUT HUKUMAN TUHAN. YESUS mati bukan dengan penyesalan dan bukan dengan ketakutan, tetapi dengan penyerahan kepada Bapa. Kenapa manusia takut mati? karena belum percaya kepada Yesus dan banyak melakukan dosa. mereka takut dengan hukuman Tuhan. Orang berdosa kalau mati kemana? ke neraka. Inilah yang ditakutkan oleh banyak orang. Kalau kita percaya kepada Tuhan akan kemana? pergi ke tempat dimana Tuhan Yesus ada. dimana itu ? di sorga, tempat dimana Allah Bapa tinggal.
Oleh karena itu, ubahlah sifat sifatmu. Hormati orang tuamu. Yang suka bohong, berhenti berbohong. Yang sering mencuri, berhentilah mencuri. Minta ampunlah kepada Tuhan, percayalah kepada Kristus, dan jangan lagi berbuat dosa. Supaya nanti ketika mati, masuk sorga.