Ini bisa ditafsirkan dengan 3 cara
Pertama, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada engkau mengasihi murid-murid ini?
Kedua, apakah engkau mengasihi aku lebih drpd perlengkapan nelayan ini? Ini masuk akal sebab perahu dan jala telah disebutkan dlm ayat 1-14, dan tdk diragukan bhw perlengkapan nelayan masih ada disekitar mereka. Namun sebenarnya menangkap ikan tdklah terlalu negatif bagi Petrus, sebab mereka menangkap ikan bukan krn sudah mengingkari panggilanYesus. Mereka menangkap ikan karena u/ makan, dan mengisi waktu, sambil menunggu Yesus memberikan tugas buat mereka. Disamping itu, bukan hanya Petrus yg menangkap ikan, tetapi tujuh murid yg lain juga ikut menangkap ikan, Lalu mengapa hanya Petrus yg ditegur oleh Tuhan Yesus dengan pertanyaan apakah engkau mengaishi Aku lebih daripada alat-alat penangkap ikan ini?
Ketiga, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada yg dilakukan oleh murid-murid yg lain? Ini masuk akal. Petrus selalu menganggap dirinya sebagai pribadi yg paling kuat. Petrus pernah membanggakan dirinya didepan murid-murid bahwa dia tahan uji, dan akan menyerahkan nyawaNya untuk Tuhan (13:8,37-38, bdk: 18:10-11). Ttp akhirnya Petrus menyangkal Yesus tatkala Yesus dibawa kehadapan Imam Besar. Roh memang penurut tetapi daging lemah. Untuk itu Tuhan Yesus memulihkan diri Petrus didepan murid-murid supaya Petrus bisa melayani didepan umum dengan baik pada masa-masa mendatang. Pemulihan pelayanan publik Petrus mempengaruhi lingkungan publiknya. Jadi disini Petrus mengalami pemulihan didepan publik. Pemulihan dan pengampunan secara pribadi thd diri Petrus telah dilakukan sebelumnya oleh Yesus setelah kebangkitanNya (1 Kor 15:5; Luk 24:34). Sehingga untuk pelayanan masa mendatangnya, Petrus bergantung bukan hanya kpd pengampunan dari Yesus, tetapi juga kepada pemulihan didepan murid-murid yg lain. Petrus menjawab bahwa dia mengasihi Yesus namun dia tidak berani lagi mengkalim bahwa kasihnya lebih besar drpd murid-murid yg lain. Petrus hanya berkata: Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. Tetapi untuk kedua kalinya Tuhan Yesus menanyakan pertanyaan yg sama, bahkan sampai tiga kali, Tuhan bertanya Petrus apakah egkau mengasihi Aku?
Hati Petrus sedih karena Tuhan Yesus menanyakan untuk ketiga kalinya “apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini? Petrus sedih bukan karena Tuhan Yesus menurunkan standard kasih.Bukan karena Tuhan Yesus merubah pemakaian kata agapao ke Fileo, pada pertanyaan yg ketiga. Tiga kali pertanyaan Yesus mengingatkan Petrus akan penyangkalannya yg tiga kali dilakukannya. Petrus merasa sedih karena menyadari bahwa semua keberanian dan kesombongannya ternyata terbukti semua itu kosong. Petrus tidaklah disusahkan oleh Yesus. Petrus hanya berduka karena dosa-dosanya.
Yesus bukan hendak mempermalukan Petrus, sebaliknya Yesus sedang meneguhkan kembali panggilan Petrus u/ melayani, Yesus sedang meneguhkan kembali kasih Petrus. Sebelumnya Petrus berusaha membuktikan kasihnya dgn cara membanggakan kasihnya itu, Petrus juga berusaha membuktikan kasihnya dgn cara menghunus pedang dan memotong telinga hamba seorang Imam Besar yg hendak menangkap Yesus. Dan Petrus juga berusaha membuktikan kasihnya dgn cara melompat yg paling pertama didlm danau ketika dia mengetahui bhw yg muncul di tepi pantai adalah Yesus. Namun semua ini bukanlah tanda kasih.
Bukti bhw seseorg mengasihi Tuhan adalah rela berkorban didlm pelayanan. Yesus berkata kepada Petrus: gembalakanlah domba-dombaKu. Jikalau Petrus benar-benar mengasihi Yesus maka belas kasihannya haruslah sama dengan belas kasihan Yesus. Kasih menyatakan diri didalam pelayanan yg penuh pengorbanan. Kalau Petrus mengatakan saya mengasihimu Tuhan, maka Petrus harus membuktikan kasihnya itu dalam pelayanan yang penuh pengorbanan. Dan memang terbukti bhw Petrus sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Dia melayani Tuhan dgn penuh pengorbanan sampai akhirnya dia disalibkan dgn kepala di bawah krn dia menganggap dirinya tidak layak disalibkan sama seperti Kristus.
Kasih bukan hanya sebuah perasaan. Tetapi adalah sebuah komitmen untuk mengikut Yesus.. Sampai sekarang Tuhan Yesus tetap menangani masalah-msalah kerohanian yg sedang kita hadapi. Ada org yg cukup ditegur tiga kali seperti Petrus, langsung sadar, bertobat dan sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Tetapi ada juga yg harus seperti Paulus, diberikan shock Therapi, buta selama tiga hari. konfrontasi semacam ini dan teguran semacam ini menimbulkan trauma bagi Saul. Waktu diperlukan untuk menyembuhkan emosinya. Tetapi di dalam pemulihan rohaninya ini, Saul menerima sebuah perspektif penebusan ilahi, sebuah agenda baru dalam hidupnya. Sehingag kalau dahulu dia adalah penganiaya jemaat, maka setelah teguran yg keras itu, Paulus menjadi duta bagi Kristus. Paulus mengasihi Kristus, dan dia mengikut Tuhan sampai dia menyerahkan nyawanya dipenggal o/ Kaisar Nero
Tuhan Yesus juga sedang menangani kerohanian kita saat ini dengan . caranya yg ajaib dan bijaksana. Apakah yg sdr sudah perbuat selama ini?Mungkin kita telah banyak mendukakan hati Tuhan, Mungkin kita sudah suam-suam mengikuti Tuhan lagi, Atau mungkin banyak lagi masalah rohani yg kita sedang hadapi. Marilah kita mengoreksi kerohanian kita saat ini dengan pertanyaan Kristus kpd Petrus
Jika pertanyaan Yesus ini ditanyakan kpd Sdr, Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada harta bendamu, lebih daripada pekerjaanmu, lebih daripada segala milikmu didunia? Apakah yg menjadi jawab sdr. Kalau Tuhan menanyakan apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada yang dilakukan oleh sdr-sdr seimanmu? Apakah yg menjadi jawab sdr? Kiranya jawaban kita seperti Petrus, ya Tuhan saya mengasihiMu . Engkau tahu aku mengasihimu.