Pada waktu kita mengatakan amin setelah berdoa, apakah maksudnya?
Amin dalam bahasa Ibrani dipakai di dalam Perjanjian Lama dan sinagoge
dan kemudian diteruskan dipakai oleh orang orang kristen. Dalam Alkitab,
kata Amin, bukan hanya untuk mengakhiri doa yang menunjukkan adanya
sebuah keinginan yang besar untuk didengarkan, tetapi juga penerimaan
terhadap apa yang dikatakan oleh raja Daud ( 1 raja 1:36) dan penerimaan
terhadap ancaman hukuman dari Allah ( Bilangan 5:22 ; Ulangan
27:17-26). Akar kata Amin berarti “benar, pasti, sungguh, penuh. Kata
Amin berarti mengatakan “ya” dengan sungguh sungguh dan tegas. Amin
bukan hanya harapan bahwa akan “iya”. Kata amin ini bukan mudah mudahan,
tetapi merupakan sebuah keyakinan bahwa itu akan terjadi seperti yang
dikatakan atau seperti yang diminta.
Amin, juga dipakai oleh Tuhan Yesus sebelum Dia mengucapkan perkataan
perkataanNya (Lukas 18:17; Lukas 18:29; Yoh 8:58; 10:1; Yoh 13:21 dll).
Ada lebih dari 500 kali Tuhan Yesus memakai kata Amin sebelum
mengucapkan sebuah perkataan. Hal ini menggarisbawahi ucapan yang akan
dikatakanNya.
Paulus menasehati agar orang kristen mengatakan amin terhadap janji
janji Allah ( 2 Korintus 1:20) sehingga ketika kita mengatakan amin maka
kita memuliakan Allah yang dapat dipercaya dan benar adanya. Kata amin
diucapkan dalam doa-doa umum (1 korintus 14:16). Efek dari mengatakan
Amin adalah bahwa kita menyertakan diri kita dalam doa-doa orang lain,
dan membuatnya juga menjadi milik kita. Pada waktu seseorang bersyukur,
dan kita mengatakan Amin, berarti kita juga ikut serta bersyukur. Pada
waktu seseorang meminta sesuatu untuk kita, dna kita mengatakan Amin,
berarti kita juga ikut serta dalam doa itu. Mengapa dalam liturgy ,
setelah doa berkat, ada pujian Amin…Amin.. ? itu menandakan kita yakin
berkat telah dietrima dan akan jadi seperti yang diucapkan oleh Pendeta
dan kita ikut serta dalam berkat itu. Atau jika tidak ada Nyanyian
Amin, seharusnya kita mengatakan Amin, setelah doa berkat itu.
Doa Bapa kami seharusnya dikelilingi dengan kata “Amin”. Kata Amin
adalah pernyataan iman kita, pengharapan yang kuat, dan sikap kita
terhadap setiap bagian dari doa Bapa Kami. Kita akan mengecek apakah
doa Bapa Kami ini betul betul kita aminkan dan bukan hanya sekedar
sebuah doa saja, tetapi betul betul akan kita lakukan.
Jawablah pertanyaan dibawah ini. Jika setuju, jawab dengan amin. Jika tidak jangan dijawab.
1. Apakah saudara percaya Yesus Kristus adalah JuruselamatMu dan dan
mengakui bahwa setiap orang kristen lain adalah saudaramu dalam keluarga
Allah dan apakah saudara percaya bahwa Allah adalah Bapamu?
2. Apakah saudara akan menguduskan nama Tuhan di dalam hidupmu, berapapun harganya?
3. Apakah Saudara mau melihat kemenangan dalam kerajaanNya dan mau
melihat segala yang tidak sempurna dalam dunia ini akan berakhir?
4. Apakah apakah saudara mau bekerja dan menderita untuk kerajaan Allah?
5. Apakah saudara senang menjadikan kehendak Allah sebagai kehendakMu
yang mengatur seluruh hidupmu? dan bersedia menerima bahwa kehendak
Allah adalah yang terbaik bagimu?
6. Apakah saudara melihat dan mengetahui bahwa kalau Allah tidak
memenuhi kebutuhanmu dan mengampuni dosamu dan melindungimu dari
pencobaan, maka saudara akan terhilang?
7. Apakah saudara bersedia mengampuni orang yang bersalah kepadamu, seperti Allah sudah mengampuni dirimu?
8. Apakah masih ada orang yang saudara belum ampuni? Apakah saudara
sudah meminta Allah menolongmu untuk mengubah sikapmu untuk bsia
mengampuni orang tersebut dan berdamai dengannya?
9. Apakah saudara sudah berjaga jaga dan berdoa? Apakah saudara akan menjadikannya sebagai kebiasaan mulai sekarang ini?
10. Apakah Doa Bapa Kami ini benar benar ada dalam hatimu dan bukan hanya diotakmu saja?
11. Apakah saudara dengan jujur mengatakan Amin terhadap jawaban jawaban tadi?
“Berdoalah seperti ini: Tuhan, ajarlah kami untuk berdoa, dan ajarilah kami untuk menghidupi doa bapa Kami ini, Amin”
Apakah Bahaya dari ketidaktulusan hati?
1. Pengkotbah 5:1-6
2. Kisah 5:1-11